Selasa, 05 Februari 2013

Global Economics Conspiracy

Oleh: Anas Malik

Kata konspirasi menjadi trend yang sangat populer dimedia-media saat ini, terutama ketika presiden PKS yang baru anis mata mengatakan “ kita sekarang sedang melawan konspirasi yang sistematis’ atas dugaan suap kuota impor sapi yang diterima oleh mantan presiden PKS Luthfi Hasan Ishak. Memang konspirasi tidak bisa dibuktikan tetapi bisa dirasakan, ungkap anis mata dalam dialog di stasin TV swasta. Entah mana yang benar dan mana yang batil, Waalahu alam Bishawab

Dalam tulisn ini saya tidak  berminat membahas polemik dunia politik yang semakin keruh di negara kita, semaki dibahas akan semakin berkeruh, dan semakin tak jelas arahanya. alangkah baiknya jika dalam diskusi dalam tulisan ini, kita selewengkan saja untuk membahas konspirasi ekonomi global. Kita tahu, bahwasanya kekuatan konomi dunia dipegang penuh oleh negara-negara yang memegang prinsip sistem kapitalis, kalau kita mengaca pada sejarah bahwasanya paham Kapitalisme berasal dari Inggris sekitar  abad 18, kemudian menyebar ke Eropa Barat dan Amerika Utara.  Sebagai akibat dari perlawanan terhadap ajaran gereja, tumbuh aliran pemikiran liberalisme di negara Eropa Barat. Aliran ini kemudian merambah ke segala bidang termasuk bidang ekonomi. Dasar filosofis pemikiran ekonomi Kapitalis bersumber dari tulisan Adam Smith dalam bukunya An Inquiry into the Nature and Causes of the Wealth of Nations yang ditulis pada tahun 1776.  Isi buku tersebut sarat dengan pemikiran tingkah laku ekonomi masyarakat, yang kemudian menjadi sistem ekonomi, dan mengakar menjadi ideologi yang mencerminkan  gaya hidup (way of life).

Milton H. Spencer (1977), dalam bukunya Contemporary Economics, sebagaimana di kutip oleh Veithzal Rivai : "Kapitalisme merupakan sebuah sistem organisasi ekonomi yang dicirikan oleh hak milik privat (individu) atas alat-alat produksi dan distribusi (tanah, pabrik-pabrik, jalan-jalan kereta api, dan sebagainya) dan pemanfaatannya untuk mencapai laba dalam kondisi yang sangat kompetitif." Hak milik swasta merupakan elemen paling utama dari kapitalisme. Pemberian hak pemilikan atas harta kekayaan memenuhi tiga macam fungsi ekonomi penting. Para individu memperoleh perangsang agar harta mereka dapat dimanfaatkan seproduktif mungkin. Hal ini sangat mempengaruhi distribusi kekayaan serta pendapatan karena, setiap individu diperkenankan untuk menghimpun harta dan memberikannya kepada para ahli waris secara mutlak apabila mereka meninggal dunia. Ia memungkinkan laju pertukaran yang tinggi, karena mereka  memiliki  hak pemilikan atas barang sebelum hak tersebut dapat dialihkan kepada pihak lain.

Dengan demikian kapitalisme sangat erat hubungannya dengan pengejaran kepentingan individu.  Bagi Adam Smith bila setiap individu diperbolehkan mengejar kepentingannya sendiri tanpa adanya campur tangan pihak pemerintah, maka ia seakan-akan dibimbing oleh tangan yang tak nampak (the invisible hand), untuk mencapai yang terbaik pada masyarakat. Kebebasan ekonomi tersebut juga diilhami oleh pendapat Legendre yang ditanya oleh Menteri keuangan Perancis pada masa pemerintahan Louis XIV pada akhir abad ke 17, yakni Jean Bapiste Colbert.  Bagaimana kiranya pemerintah dapat membantu dunia usaha, Legendre menjawab: "Laissez nous faire" (jangan mengganggu kita, kata ini dikenal kemudian sebagai laissez faire. Dewasa ini prinsip laissez faire diartikan sebagai tiadanya intervensi pemerintah sehingga timbulah: individualisme ekonomi dan kebebasan ekonomi.

Individualis dan kebebasan ekonomi ini hanyalah sebuah konspirasi yang dijalankan oleh pak.ketua Amerika Serikat dan beberapa negara eropa yang memegang teguh sistem pasar bebas. Kenapa saya langsung menuduh langsung ke amerika dan negara eropa penyebab konspirasi ekonomi global..? walaupun kata pak.anis matta konspirasi itu tidak bisa dibuktikan hanya dapat dirasakan. Untuk menjawab pertanyaan saya, saya akan berbeda pendapat dengan pak.anis mata. saya akan mengatakan untuk konspirasi ekonomi ini bisa dibuktikan dan dirasakan, bukti pertama :
  1. Persengkokolan  lembaga ekonomi Internasional
Siapa yang tidak kenal dengan lembaga ekonomi internasioanl seperti IMF, World Bank, World Trade Organization dkk. Dari awal pembentukan International Moneter Finance (1946-2013) sudah 13  kali bergantian yang menjabat gubernur IMF berasal dari negara eropa dan amerika, dan saat ini masih dijabat oleh Christine Lagarde berasal dari prancis.

World Bank dari awal pembentukannya (1946-2013) sudah 12 kali bergantian menjabat ketua world bank berasal dari negara kapitalis (eropa dan Amerika), walaupun di tahun 2012-saat ini World Bank dijabat oleh  Jim Yom Kim asal korea selatan, bagaimanapun Korsel merupakan sekutu dari amerika dan eropa. Begitu juga dengan WTO tetap negara kapitalis yang memgang peran penting dalam mengambil kebijakan.
Apa artinya semua ini. Dalam bukunya  DR.Arie Mooduto (Ekonomi Islam: Pilihan Mutlak seorang muslim), mengatakan “ Lembaga ekonomi internasional sebagai alat dan kaki-tangan yang digunakanya untuk mensukseskan persekongkolan atau komplotan (conspiracy) dari kubu negara-negara kapitalis tesebut, memanfaatkan lembaga2 keuangaan internasional Seperti IMF,WB,WTO. Juga lembaga-lembaga keuangan atau perbankan regional dan internasional seperti ADB, serta lembaga kerjasama internasional lainya, yang memang merupakan lembaga-embaga yang didominasi langsung maupun tidak langsung oleh kaum kapitalis”. Inilah konspirasi terbesar sepanjang sejarah umat manusia, bagaimana tidak, kedaulatan pasar bebas langsung tidak langsung, niscaya akan didominasi dan diatusr secara absolute oleh kaum pemodal besar alias kapitalis.
Maka dari itu sepanjang lembaga internasional tersebut masih di mainkan oleh negara kapitalis, maka sistem pasar bebas akan menjadi pertanda buruk bagi  pasar global. Kekuatan pasar bebas yang diterapkan oleh negara amerika dan sekutunya tidak akan mampu bertahan lama jika tidak didukung oleh kekuatan lembaga keuangan internasional tersebut. Caranya dengan mengekploitasi sumber modal dari negara kedua maupun negara ketiga (Negara berkembang dan tertinggal).

Seperti dalam buku john perkins “confessions of an economic hit man”, Buku tersebut  bercerita tentang pengalaman penulis, John Perkins, selama bekerja sebagai konsultan internasional. Dia bekerja sebagai seorang ekonom yang bertugas membuat prediksi dan tinjauan tentang perekonomian suatu negara. Prediksi dan tinjaunya itu haruslah masuk akal untuk memuluskan hadirnya proyek-proyek dari perusahaan multinasional milik AS.

Misalnya, mendorong elektrifikasi, eksploitasi minyak, pembuatan bendungan, serta proyek infrastruktur lainnya. Nasihat-nasihatnya itu pulalah yang membuat banyak negara terjerumus dalam utang jangka panjang yang sangat besar, yang membuat suatu negara tidak berkutik lagi menghadapi negara-negara donor, khususnya menghadapi AS.

Dia menguraikan bagaimana hal itu dilakukan, bagaimana para penguasa –baik yang lunak maupun yang keras terhadap AS—ditundukkan melalui cara halus, agak kasar, sampai cara kasar seperti pembunuhan politik serta invasi militer. Perkins bercerita tentang peran AS di Panama, Ekuador, Arab
Saudi, Indonesia, Irak dan Kolumbia. Juga bercerita tentang peran Nixon, Reagen, Bush senior terhadap perusahaan multinasional dan nasib negara-negara itu.

Bahkan David M.Smick, Penasehat ekonomi Presiden Obama dalam bukunya (David M.Smick: The World Of Curved: 2009:26), mengatakan.” Pada dasarnya apa yang yang sebenarnya terjadi adalah: Institusi-institusi keuangan di amerika seblumnya menempatkan sebagian besar pinjaman subrime-nya yang berbau busuk bak limbah beracun kedalam fasillitas holding terpisah, membagi jumlah totalnya kedalam beberapa porsi yang  lebih kecil, dan menjual bagian-bagian ini keberbagai institusi finansila ke eropa dan asia. Tidak lama kemudian, limbah beracun ini memercik seluruh sistem keuangan negara maju, tetapi tidak ada yang tahu dari mana asalnya, sekarang ad alasan bagi seluruh dunia untuk membenci Amerika”.
Sungguh ini merupakan konspirasi yang sangat besar dengan pemanfaatan kekuatan finansial, maka bukan sesuatu hal yang aneh jika kekuatan pasar saat ini dipengaruhi kekuatan ekonomi amerika. Walaupun sebenarnya PDB amerika saat ini mengalami penurunan yang sangat drastis pasca terjadinya krisis “subrime mortage”.
  1. Paham Liberalisme
Pada saat boediono dilantik menjadi wakil presiden RI, banyak gelombang protes yang dilakukan oleh masyarakat  Indonesia , terutama para mahassiwa yang telah memberikan cap tokoh liberalis kepada Boediono. Ketakutan masyarakat atau mahassiwa dalam menolak liberal bukan tanpa alasan, tetapi  belajar dari kasus krisis ekonomi 1997  yang melanda sektor moneter indonesia, momentum ini yang dimanfaatkan oleh IMF untuk mencengkramkan paham liberalis dalam semua sektor di Indonesia dengan dalil untuk dapat keluar dari krisis moneter ini. Ternyata apa yang terjadi..? bukan obat yang diberikan oleh IMF tapi racun yang hebat bersimbol “liberal” semkin meluluh-lantahkan perekonomian Indonesia.

Menurut Ekonom The Indonesia Intellegence (EII) Sunarsip, sebagaimana Dimuat harian Repulika, (Rubrik Analisis, Senin, 8 Juni 2009) mengatakan “ Konsep neoliberalisme sejatinya jarang ditemukan di buku-buku teks ekonomi. Neoliberalisme adalah stigma yang diberikan sejumlah ekonom (biasanya penganut anti liberalisasi) terhadap doktrin yang tertuang dalam Konsensus Washington ( Washington Concensus ). Karena stigma ini diberikan secara sepihak, konsep neoliberal ini tidak diakui sebagai teori ekonomi yang universal. Sehingga, tidak mengherankan, bila hingga kini muncul pro dan kontra terhadap neoliberalisme ini”.
Ada 10 element kebijakan Washington Consesus : Disiplin fiskal, Deregulasi Pengeluaran publik untuk kesehatan, pendidikan dan infrastruktur, Liberalisasi perdagangan, Reformasi pajak,  Privatisasi, Nilai tukar yang kompetitif, Pembukaan akses terhadap PMA, Jaminan hak kepemilikan, Liberalisasi sektor keuangan.( Williamson, dalam Rodrik, 1996:17)

Dari paket kebijakan Konsensus Washington tersebut terlihat warna dominan perekonomian diarahkan kepada minimalitas peran negara untuk digantikan pasar. Kebijakan deregulasi, misalnya, ditujukan untuk memberi ruang bagi kegiatan ekonomi secara lebih leluasa dengan menghilangkan banyak peraturan yang justru ditengarai disinsentif bagi pertumbuhan investasi. Kebijakan deregulasi ini diperkuat dengan kebijakan liberalisasi, baik di sektor keuangan maupun perdagangan, sehingga semakin merangsang bagi pelaku ekonomi untuk semakin memacu aktivitasnya. Sedangkan kebijakan privatisasi dan penanaman modal asing (PMA) memiliki peran ganda, di samping menggerus peran negara dalam perekonomian juga dimaksudkan untuk mengikis praktik sektor riil yang selama ini sangat tidak sehat, distortif, dan terkonsentrasi. Akhirnya, kepastian aturan tentang hak kepemilikan (property right) merupakan keniscayaan apabila tujuan yang diinginkan adalah terdapatnya kepastian berusaha bagi setiap pelaku ekonomi, baik domestik maupun asing.( Ahmad Erani Yustika: 2004: 14)

Disini sangat jelas bahwa Paham liberalis merupakan produk dari doktrin The washington Consesus,  sebuah doktrin konspirasi amerika dan antek-anteknya dalam mempertahankan dan mencari keuntungan bagi negaranya. Dengan adanya liberalisme maka amerika dengan leluasanya bisa mengekploitasi sumber-sumber kekayaan negara lain. Melalui pemanfaatan kebijakan lembaga-lembaga internasional. sungguh luar biadab.

  1. Isu teroris
 Menurut wikipedia, Terorisme adalah serangan-serangan terkoordinasi yang bertujuan membangkitkan perasaan teror terhadap sekelompok masyarakat. Saya rasa definisi teroris itu sangat bias, siapa yang menjadi target dan siapa pelakunya tidak jelas. Dan arahanya kemana..? itu yang menjadi pertanyaan kita selama ini. Walaupun istilah teroris itu muncul dari tragedi 11 september 2011 yang menimpa gedung WTC (Word Trade Centre). Maka dengan tegas amerika mengatakan itu serangan teroris yang dilakukan oleh al-qaidah. Maka dengan dengan kekuatan militernya amerika membalas dengan menyerang afghanistan sebagai simbol al-qaidah. Dan selama ini istilah teroris ditujukan kepada umat islam.
Mungkin anda mulai bingung, apa hubungannya antara konspirasi ekonomi dengan isu teroris.? Sama, saya jg bingung .  Tp karena terlanjur saya tulis. Malu untuk menghapusnya..Hehe.


Ok.. masih ingatkan kawan2 di tahun 2003-an muncul dokumen RAND Corporation berjudul:“CIVIL DEMOCRATIC ISLAM: Partners, Resources and Strategies”. RAND Corp adalah Pusat Penelitian dan Kajian Strategis tentang Islam di Timur Tengah atas biaya Smith Richardson Foundation, berpusat di Santa Monica-California dan Arington-Virginia, Amerika Serikat (AS). Sebelumnya ia perusahaan bidang kedirgantaraan dan persenjataan Douglas Aircraft Company di Santa Monica-California, namun entah kenapa beralih menjadi think tank (dapur pemikiran) dimana dana operasional berasal dari proyek-proyek penelitian pesanan militer. Garis besar dokumen Rand berisi kebijakan AS dan sekutu di Dunia Islam. Inti hajatannya adalah mempeta-kekuatan(MAPPING), sekaligus memecah-belah dan merencanakan konflik internal di kalangan umat Islam melalui berbagai (kemasan) pola, program bantuan, termasuk berkedok capacity building dan lainnya. Sedang dokumen lain senada, terbit Desember tahun 2004 dibuat oleh Dewan Intelijen Nasional Amerika Serikat (National Inteligent Council) atau NIC bertajuk Mapping The Global Future. Tugas NIC ialah meramal masa depan dunia.(Berdasarkan penelitian Hendrajit dan ferdiansyah ali, direktur eksekutif dan manager Global Future Institute )

Tajuk NIC di atas pernah dimuat USA Today, 13 Februari 2005 — juga dikutip oleh Kompas edisi 16 Februari 2005.
Inti laporan NIC tentang perkiraan situasi tahun 2020-an. Rinciannya ialah sebagai berikut: (1) Dovod World: Kebangkitan ekonomi Asia, dengan China dan India bakal menjadi pemain penting ekonomi dan politik dunia; (2) Pax Americana: Dunia tetap dipimpin dan dikontrol oleh AS; (3) A New Chaliphate: Bangkitnya kembali Khilafah Islamiyah, yakni Pemerintahan Global Islam yang bakal mampu melawan dan menjadi tantangan nilai-nilai Barat; dan (4) Cycle of Fear: Muncul lingkaran ketakutan (phobia). Yaitu ancaman terorisme dihadapi dengan cara kekerasan dan akan terjadi kekacauan di dunia — kekerasan akan dibalas kekerasan.
Dari keterangan dokumen rahasia tersebut sangat jelas adanya konspirasi yang sangat besar yang akan dijalankan oleh Amerika dan eropa. Semua rencana-rencana busuk sudah tersusun dengan rapi, tetapi Allah SWT telah membuka aib mereka. Hemat penulis dalam mendefinisakan  isu teroris tersebut adalah modus amerika dan eropa dalam melegalkan kolonialis dan imperiliasme, yaitu dengan cara pemanfaat isu teroris. Disini kepentingan ekonominya lebih besar dari pada politiknya.


Semenjak Adam Smith mengeluarkan buku the wealth of Nation pada abad ke 17, maka secara besar-besaran negara eropa melakukan ekspansi untuk melakukan kolonialisme dan imperialime tujuan mereka hanya 3,  keagamaan dan ekonomi, dan paham kapitalis (Gospel, Gold and glory). Motif semua itu adalah perampokan sumber daya alam negara lain melalui paham kolonialisme dan imperialisme, bagaimana dengan isu teroris sat ini.?menurut hemat penulis, isu teroris ini masih ada perpanjangan dari kolonial dan imperalis, karena dengan pemanfaatan isu ini,negara penjajah masih dapat secara legal atas dasar keamanan untuk  meletakan cengkramanya mengekploitasi sumberdaya dari negara tersebut. Sebagai contoh  kasus irak, afghanistan, palestina, mali dan negara dunia ketiga. ketika amerika menyerang Irak, harga minyak dunia melonjak hampir 100$/Barrel. yang timbul dalam pertanyaan kita..? apakah ini berdampak kepada APBN  amerika, karena amerika merupakan konsumsi minyak  terbesar didunia. jawabanya. TIDAK, amerika mendapatkannya secara gratis atau membeli secara murah melalui daerah jajahanya. Sudah jelas ini merupakan bentuk konspirasi biadab sepanjang sejarah manusia. jadi faktor utama semua ini hanyalah Ekonomi.

Kita selaku umat islam harus sangat berhati-hati dengan adanya konspirasi yang dilakukan oleh orang yang tidak suka dengan dakwah ini, konspirasi yang mereka buat  justru menjadikan pelaku kebajikan menjadi salah. Seperti yang terjadi saat ini. Ketika pemerintah Amerika protes ke WTO terkait kebijakan pemerintah indonesia dalam hal pembatasan impor holtikultura asal amerika untuk masuk ke indonesia. Ternyatanya tak ada angin, tak ada badai orang yang jelas-jelas menolak atau melawan itu menjadi tersangka, sungguh tidak adil hukum didunia ini. Semoga kita diberikan pengetahuan dan keberanian untuk tetap melawan konspirasi yang dilancarkan oleh para musuh Allah demi tegaknya “La-ilaha-iLLaLLah- Muhammadur-Rasulullah”...Aamin Ya Rabbal alamin.



 "Mohon Maaf jika dalam artikel ini banyak kesalahan, mohon masukannya..Jazakallah"




Referensi:

Smick, David, Kiamat ekonomi global; The World is Curved, Daras books, Jakarta, 2009.

Mooduto, M.Arie, Ekonomi Islam: Pilihan Mutlak Seorang Mukmin. Jakarta, 2012.

Sunarsip, Menggugat Neoliberalisme, Republika, Senin, 8 Juni 2009.

Ahmad Erani yustika, Reformasi Ekonomi, Konsensus Washington, dan Rintangan Politik,  Jurnal Manajemen & Kewirausahaan Vol. 6, No. 1, Maret  2004.

Perkins, John.Confessions of an Economic Hit Man,Berrett-Koehler Publishers,2004

Rodrik, Dani, 1996. Understanding Economic Policy Reform. Journal of Economic Literature. Vol. 3. Issue 1

http://inspirana.blogspot.com/2010/08/buku-tentang-perusak-ekonomi-dunia.html

http://www.wto.org/

http://www.imf.org/external/index.htm

http://www.worldbank.org/

http://indonesian.irib.ir

http://id.wikipedia.org

Bahan SEM Penyusunan Kurikulum Ekonomi Islam Perguruan tinggi Muhammadiyah, Veithzal Rivai, Akselerasi Petumbuhan Ekonomi Indonesia Melalui Pembentukan Program Studi Ekonomi Islam Di Fakultas Ekonomi Perguruan Tinggi Muhammadiyah, Solo, 13 – 14 Februari 2009.

0 komentar:

Posting Komentar