By : Anas Malik
Tujuan apa yang telah kita tentukan, Akan menjadi kehidupan kita di kemudian hari.Tak penting posisi kita di mana sekarang, yang terpenting adalah bagaimana langkah kita selanjutnya dan bagaimana kita mengerjakannya. Selama mempunyai mental pantang menyerah, tidak tunduk pada nasib, Pasti kita bisa memenangkan kesulitan, mengubah nasib, dan menciptakan sukses serta meraih hari esok yang lebih indah. ( Andrie Wongso)
Pepatah diatas sangat cocok buat adik-adik yang lagi mempersiapkan
“Perang Akbar” dalam menghadapi Ujian Nasional. Kita selama ini selalu
dihantui oleh UN begitu menyeramkan. Seolah-olah Ujian nasional
merupakan batasan antara kegagalan dan keberhasilan masa depan, padahal
ketika kita memahami bahwasanya UN merupakan sebuah “Agenda Tahunan”
yang bisa diprediksi baik dari sekolahan maupun dari lembaga pendidkan
lainya (Nurul Fikri). Dalam arti bahwasanya UN bukan untuk kita takuti
tetapi kita hadapi.
Ketika anda menghadapi sebuah perkara atau sebuah masalah dalam menghadapi ujian nasional atau SNMPTN yakinkanlah bahwasanya masalah tersebut merupakan pacuan anda untuk lebih baik lagi atau awal dari sebuah kesuksesan anda, maka tidak dikatakan “Kstaria” sesorang sebelum usai pertempuran, tidak ada seekor burung-pun yang dapat berterbang kecuali dia harus mengarungi alam bebas, tidak dikatakan kupu-kupu yang indah jikalau tidak mengalami masa-masa metamorfosis. Begitu juga anda..!!! tidak akan menjadi seorang yang sukses (Lulus Ujian Nasional) tanpa adanya sebuah proses yang menjadikan anda sebagai “Winner” ..yah sebuah proses dalam menghadapi UN adalah sebagian dari kunci kesuksesan. Termasuk usaha yang adik2 jalankan sekarang ini. Bukan ketidaksengajaan adik2 hadir di bembel ini. Tetapi sudah menjadi niatan proses anda menuju kesuksesan yaitu dalam menghadapi Ujian nasional dan SNMPTN. Masuk perguruan Favorit, mendapatkan Beasiswa Bidik misi. nilai great yg tinggi, Itulah kesuksesan anda yang ingin dicapai di Nurul Fikri ini.
Ketika anda menghadapi sebuah perkara atau sebuah masalah dalam menghadapi ujian nasional atau SNMPTN yakinkanlah bahwasanya masalah tersebut merupakan pacuan anda untuk lebih baik lagi atau awal dari sebuah kesuksesan anda, maka tidak dikatakan “Kstaria” sesorang sebelum usai pertempuran, tidak ada seekor burung-pun yang dapat berterbang kecuali dia harus mengarungi alam bebas, tidak dikatakan kupu-kupu yang indah jikalau tidak mengalami masa-masa metamorfosis. Begitu juga anda..!!! tidak akan menjadi seorang yang sukses (Lulus Ujian Nasional) tanpa adanya sebuah proses yang menjadikan anda sebagai “Winner” ..yah sebuah proses dalam menghadapi UN adalah sebagian dari kunci kesuksesan. Termasuk usaha yang adik2 jalankan sekarang ini. Bukan ketidaksengajaan adik2 hadir di bembel ini. Tetapi sudah menjadi niatan proses anda menuju kesuksesan yaitu dalam menghadapi Ujian nasional dan SNMPTN. Masuk perguruan Favorit, mendapatkan Beasiswa Bidik misi. nilai great yg tinggi, Itulah kesuksesan anda yang ingin dicapai di Nurul Fikri ini.
Sebenarnya kegagalan adalah sebuah pilihan. Dan kesuksesan adalah
sebuah keharusan. Kita semua terlahir dalam keadaan telanjang. Tidak
membawa bekal apapun untuk menghadapi kehidupan. Tetapi ketika kita
sama-sama dalam mengarungi kehidupan semuanya mempuanyai cara dan proses
yang berbeda. Masalah lahir duluan atau belakangan bukanlah sebagai
patokan kesuksesan. Banyak orang yang lahir lebih dahulu dari pada kita
menjadi orang yang “Gagal”. Begitu juga sebaliknya. Unsur terpenting
pada diri kitalah yang akan menjadikan diri kita berbeda dengan orang
lain. Oleh karena itu mari kita belajari potensi yang anda miliki…
belajarlah dari sebuah telur. Jika Sebuah telur dipecahkan oleh
KEKUATAN dari luar, maka kehidupan didalam telur akan berakhir……….tetapi
Jika sebuah telur dipecahkan oleh kekuatan dari dalam maka kehidupan
baru akan terlahirr. Apa yang tersirat dalam kata-kata tersebut…?
Segala kesuksesan maupun kegagalan andalah yang akan menentukan. Maka
dari itu saya katakan kesuksesan dan kegagalan adalah akan menjadi
pilihan anda dan tindakan anda. Bukan masalah bisa atau tidak bisa,
tetapi yang menjadi masalah “Mau” atau “Tidak Mau”. Hal ini dipertegas
dalam Al-Quran QS Ar ra’d (13) : 11. maka tidak ada kata tidak bisa
untuk menjadi pemenang.
“Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum kecuali
kaum itu sendiri yang mengubah apa apa yang pada diri mereka” QS Ar ra’d
(13) : 11 “
Di dunia ini tidak ada yang abadi, semuanya akan mengalami perubahan. Yang abadi adalah perubahan itu sendiri.” -Anonim
Lalu apa yang membedakan antara orang sukses dengan orang yang gagal…? yang membedakan keduanya adalah PARADIGMA BERFIKIR.
Orang yang gagal dalam ujian nasional maupun SNMPTN selalu berfikir
sebagai pecundang. Sedangkan orang yang sukses selalu berfikir menjadi
pemenang. Paradigma inilah yang akan mengantarkan pada pola pikir kita.
Ingin menjadi pemenang atau menjadi orang pecundang.
1. ketika kita Menghadapi Masalah “ Pecundang melihat masalah Pada setiap Persoalan sedangkan Pemenang: Melihat Solusi Pada setiap masala” Mungkin kita sudah tau rumus masalah itu apa,,? .. pasti pikiran kita tertuju pada rumus kimia H2N
(Hadapi , hayati, Nikmati). yang serimg kita dapatkan dalam trainer.
dan ketahuilah Inilah yang memebedakan antara pecundang dengan pemenang.
Pecundang selalu menjadikan “Masalah” sebagai penghalang kesuksesan.
Padahal apa yang saya katakan diatas. Masalah adalah sebuah proses
menuju kesuksesan. Akan lebih bermakna lagi jika sebuah masalah
dijadikan sebagai sekumpulan titik-titik yang bernilai Ibadah kepada
Allah SWT untuk mendapatkan ridhanya( Pahala). Lain halnya dengan
seorang pemenang yang menjadikan masalah “Part of Life” untuk diarungi. Maka selalu ada solusi setiap masalah yang ia harus dihadapi
2. Mental Pecundang “Berkata Itu bisa tapi sulit” Pemenang “berkata itu sulit tapi bisa di lakukan”
mental merupakan unsur tepenting bagi yang ingin menjadi seorang
pemenang. Karena mental merupakan fase persiapan diri kita dalam
menghadapi permasalahan. Klo semua kita bermental seperti seorang
pecundang “ Itu bisa tapi Sulit”. Maka dunia ini akan kiamat. Loh kok
bisa..!! Dunia saat inikan gak butuh dengan orang bermental “pengecut”.
Belum aja jalan udah takut tersungkur. Belum aja terbang udah takut
jatuh. Belum aja sukses udah takut gagal. Belum aja Ujian nasional dan
SNMPTN udah “ Ngedown”. Lain halnya dengan seorang pemenang selalu
menjadikan rintangan yang sulit penuh dengan sebuah solusi. Walaupun
harus dengan proses yang sulit. Hal ini sesuai dengan Al-Quran
فَإِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا
“Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.” (QS. Alam Nasyroh: 5)
Ayat ini pun diulang setelah itu,
إِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا
“Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.” (QS. Alam Nasyroh: 6).
Apa hikmah dari 2 ayat tersebut. Bahwasanya Allah SWT memberikan
kemudahan bagi siapa saja yang selalu takwakal dalam menghadapi ujian
dari Allah SWT. Mengapa Allah SWT mengulangi ayat tersebut 2 kali dalam
surat yang sama…? Bahwasanya Allah memberikan 2 kemudahan dalam 1
kesulitan. Apa maksudnya..? tidak ada jalan buntu dalam menghadapi
kesulitan. Allah SWT akan selalu memberikan jalan yang terbaik.. ketika
kita dibenturkan dengan ssatu masalah, maka dua jalan menuju kesuksesan
terbuka. maka tidak ada kata untuk mengeluh.
3. Rasa Syukur Kepada Allah SWT, Pecundang : Berkta ” Buset Sudah Siang Lgi” Pemenang : Berkata Alhamdulilah Ya Allah sudah siang lagi.
Tanpa kita sadari, hari demi hari, minggu ke minggu, selanjutnya bulan
berganti bulan begitu cepat berlalu meniggalkan kita. Yang akan menjadi
sejarah perjalanan kita semua. Sebarapa besar rasa syukur kita selama
menjalani hidup ini. Inilah yang kadangkala yang membuat diri kita lupa
dan masuk dalam jurang “kegagalan” . Kita melupakan pemberian yang allah
berikan kepada kita semua.
Oleh karena itu sebagai Generasi peradaban mari kita semua
hadirkan keberadaan Allah Swt dalam setiap waktunya. Permasalahn saat
ini kenapa siswa was-was terhadap ujian nasional..? ya karena siswa
tidak percaya sepenuhnya terhadap Allah Swt. Siswa lebih percaya kepada
teman “Contekan”nya yang dianggap lebih pintar dari pada keberadaan
Allah Swt. Maka rubahlah sikap kita untuk menampaki hari- yang lebih
sukses lagi.
4.Optimisme Pecundang : Melihat JEBAKAN di hamparan rumput hijau. Pemenag : Melihat Hamparan Rumpt Hijau di antra JEBAKAN.
Apa makna yang terkandung diatas..? maknanya adalah seorang pencundang
selalu di bayangi dengan sebuah kesulitan dalam kemudahan, seorang
pecundang selalu dibayangi sebuah ketakutan dalam sebuah keputusan yang
akan diambilnya. Lainhalnya seperti pemenang selalu bersikaphati-hati
dalam setiap menghadapi ujian, sebagai seorang pelajar, menghadapi ujian
nasional merupakan hal yang mengasikan, harus selalu tetap optimis.
Ujian nasional bukanlah sebagai momok yang harus ditakuti tetapi
dihadapi, dan bukan pula Dijauhi tetapi Didekati, anda harus menjadikan
Ujian nasional sebagai “ Teman Kesuksesan”.
keoptimisan anda sangat berpengaruh terhadap kinerja anda dalam
menjawab soal yg sangat menyusahkan sekalipun. Apapun yang dihasilkan
dari kita, hal itu menandakan kecerminan pribadi anda yang sesungguhnya,
ketika anda berpribadi pahlawan maka anda akan berjiwa pemenang, tetap
semangat, tanamkan hati nurani kita dengan melihat keberadaaan Allah SWT
disamping kita. Percayalah Allah SWT tidak akan senang melihat anda
terpuruk, tetapi Allah senang terhadp orang yang selalu bersamanya baik
dalam keadaan senang maupun susah… Keep Fight and Good Luck..
Anas Malik Trainer MLC (Metro Learning Center Metro) ,
Staff BKB Nurul Fikri Metro
0 komentar:
Posting Komentar